MANAJEMEN
DASAR
MANAJEMEN
STRATEGI
PT KERETA
API INDONESIA
Disusun oleh :
Ketua : Beni
Filanditya
Sekretaris : Rosita Rinda Galuhjati
Moderator : Fauzan Krisna Hadi
Pemateri : 1. Wahyu Lestari
2. Gunawan Wibisono
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Manajemen
Strategi Di PT Kereta Api Indonesia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Lilik Suwanta S.E, M.M, selaku Dosen mata kuliah Manajemen Dasar di
UPY yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai manajemen strategi yang perlu diterapkan di PT Kereta Api Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai manajemen strategi yang perlu diterapkan di PT Kereta Api Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Yogyakarta,
22 September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang…………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pedekatan Hubungan Antar
Perusahaan….. 2-3
B. Pendekatan Hubungan Antar
Kelompok….. 4-5
C. Pendekatan Hubungan Secara Sistem…….. 5-6
KESIMPULAN……………………………………… 7
DAFTAR
PUSTAKA……………………………….. 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perusahaan Kereta Api Indonesia adalah
perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi darat, lebih spesifikasinya
yaitu jasa kereta api. Penggunaan kereta api di Indonesia mulai menjadi
alternative trasnportasi umum karena lebih efisiensi waktu harga dan
kapasitasnya pun menjadi perhitungan para penggunanya. Namun dibalik semua
keunggulan yang ditawarkan ternyata dari sebagian besar orang banyak yang
enggan menggunakannya. Karena situasi kereta api yang terlalu sesak ( ekonomi
),banyak tindak kriminal, masalah selanjutnya adalah tingginya tingkat
kecelakaan kereta api dan antrian panjang pembelian tiket Kereta Api.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan dalam karya ilmiah ini, dirumuskan sebagai berikut :
1. Masalah
apa yang sering terjadi di lingkup PT Kereta Api Indonesia?
2. Strategi
apa yang perlu diterapkan oleh PT. Kereta Api Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti yang kita ketahui bersama berbagai masalah yang sering terjadi dilingkup
PT Kereta Api Indonesia antara lain:
·
Masih adanya pedagang asongan yang
berdagang di dalam kereta yang itu menyebabkan ketidaknyamanan para penumpang.
·
Sulitnya memperoleh tiket, terutama pada
hari- hari besar.
·
Keterbatasan kuota penumpang (gerbong)
·
Masih sering terjadi kesenjangan social antara atasan dan bawahan.
·
Kurang optimalnya penggunaan palang
pintu di jalan- jalan yang terpencil.
Dengan
adanya berbagai masalah tersebut maka dapat diatasi dengan pendekatan berikut:
A. Pendekatan hubungan antar
perusahaan
Tujuan tidak mungkin dicapai hanya per
individu (Per Perusahaan), tetapi harus melalui kerja sama dengan pihak lain.
Sehingga terjadilah hubungan antar perusahaan. Contoh dari pedekatan ini adalah
:
1. Bekerja sama dengan PT INKA ( PT Industri
Kereta Api )
PT
INKA adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), yang merupakan
pengembangan dari Balai Yasa Lokomotif Uap milik PT Kereta Api Indonesia. PT
INKA sendiri merupakan salah satu BUMN yang terus mengalami perkembangan, yang
berawal dari kereta api penumpang dan gerbong barang kini sudah menjadi
industry manufaktur perkeretaapian yang modern.
PT INKA berkontribusi dengan PT Kereta Api
Indonesia dengan memproduksi kereta api seperti, Kereta Api Argo Bromo,
dilanjutkan Argo Bromo Anggrek ( Leasing Skema ), Kereta Listrik Indonesia (
KRL Indonesia ), Kereta Api Gajayana, Kereta Api Bogowonto, Kereta Api Argo
Jati, Kereta Api Gajah Wong, Kereta Api AC ekonomi ( Menoreh II, Sawunggaleh
Tambahan, New Jayabaya, dan New Jaka Tingkir ), dan gerbong-gerbong cargo.
2.
PT Kereta Api bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama
PT Kereta Api Indonesia melakukan kerja
sama dengan PT Indomarco Prismatama dengan memperluas penjualan tiket Kereta
Api di 4570 gerai Indomaret. Tujuan kerja sama dengan PT Indomarco Prismatama
ini untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan Kereta Api. PT Kereta Api
Indonesia sudah melakukan kerja sama dengan PT Indomarco Prisamatama sejak
tahun 2011 sampai sekarang. Dengan adanya system baru dari PT Kereta Api
Indonesia pembelian tiket Kereta Api bisa dipesan 2-3 bulan sebelum hari
keberangkatan. Tujuan lain dari kerja sama ini adalah untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya antrian panjang di stasiun terutama pada saat mendekati
hari-hari besar Islam, akhir tahun, dan liburan sekolah.
Calon penumpang Kereta Api bisa melakukan
transaksi pemesanan atau pembelian tiket di Indomaret dengan cara memasukkan
data diri lengkap dan tanggal keberangkatan di mesin i-kios. Setelah melakukan
transaksi tersebut, calon penumpang akan memperoleh kode booking dari Indomaret
yang bisa langsung di tukar dengan tiket Kereta Api di stasiun keberangkatan.
B.
Pendekatan hubungan antar kelompok
Yaitu
hubungan antar bagian dalam organisasi yang akan mempengaruhi pola, sikap, dan
perilaku seseorang, tekanan, konflik yang mungkin timbul, kebiasaan dan
sebagainya. Contohnya hubungan antara atasan dan bawahan. Hubungan antara
atasan dan bawahan yang terjadi di PT Kereta Api Indonesia terkadang terjadi
kerenggangan atau masalah-masalah yang timbul, seperti :
1. Atasan kebanyakan tidak cocok dengan bawahannya
karena atasan yang selalu menuntut karyawan untuk selalu mentaati peraturan.
Padahal dengan adanya peraturan peraturan yang dibuat PT Kereta Api Indonesia
itu bertujuan untuk melindungi pekerja. Akan tetapi para karyawan selalu
berfikir negatif dengan perintah tersebut.
2. Tunjangan-tujangan
kerja yang sangat terbuka / mencolok membuat iri antar karyawan. Terkadang
tunjangan tidak sebanding dengan resiko pekerjaan.
3. Kecemburuan
antar karyawan tentang peraturan-peraturan yang berbeda di setiap bagian.
Untuk
mengatasi masalah-masalah antara bawahan dan atasan diatas, kita harus melakukan pendekatan
hubungan antar kelompok, seperti:
1. Diharapkan
untuk seluruh atasan jeli akan sifat-sifat yang dimiliki pribadi setiap
karyawannya. Karena dengan mengetahui sifat pribadi tersebut atasan bisa
mengatasi bagaimana atasan mengatur karyawannya agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
2. Diterapkannya
system salary yang tertutup dari PT Kereta Api Indonesia dan dari pribadi
karyawan masing-masing dikarenakan prestasi setiap karyawan yang berbeda
otomatis tunjangan dan salary akan berbeda pula.
3. Dilakukannya
training atau pengenalan setiap progam kerja di seluruh bagian PT Kereta Api
Indonesia kepada seluruh karyawan PT Kereta Api Indonesia. Dengan harapan
seluruh karyawan paham atas resiko kerja,porsi kerja,peraturan kerja dan salary
yang berbeda.
4. Mengumpulkan
semua atasan di semua bagian PT Kereta Api Indonesia, dan mensosialisasikan
progam-progam yang membangkitkan semangat karyawan. Seperti : Rekreasi atau
Family Day agar terciptanya kekeluargaan di lingkup PT Kereta Api Indonesia.
C. Pendekatan
hubungan secara system
Yaitu
pendekatan yang didasarkan pada pemahaman kesisteman dalam mencapai setiap
tujuan perusahaan. Seperti :
1. Perubahan
system dalam jalur perlintasan kereta,
Perubahan yang harus
diperhatikan dan dilakukan di system perlintasan kereta ini adalah dengan cara
:
a. Pemantauan
langsung terhadap karyawan penjaga perlintasan agar mereka bekerja dengan
maksimal
b. Membuat
inovasi baru tentang desain palang pintu perlintasan kereta api, agar
masyarakat tidak mudah menerobos palang pintu tersebut.
c. Sosialisasi
terhadap masyarakat luas, akan bahaya dan pentingnya tertib berlalu lintas di jalur perlintasan kereta.
2. Penertiban
terhadap pedagang asongan yang berjualan di kereta,
Pendekatan sistem yang
harus dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia adalah dengan cara ketegasan,
sanksi-sanksi, dan mengedepankan pelayanan. Dengan system seperti itu, pedagang
asongan akan berfikir ulang untuk berjualan di kereta. Dan hasilnya pun pelayanan
yang diterapkan PT Kereta Api Indonesia akan berjalan secara maksimal.
3. Pengembangan
system ticketing.
Pengembangan system ticketing ini
sudah berjalan dan sudah dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia dengan membuat
kesepakatan atau MOU dengan PT Indomarco Prismata. PT Indomarco Prismatama
menerapkan system e-ticketing dengan mesin i-kios yang dimiliki gerai-gerai
Indomaret. Dengan adanya MOU ini masyarakat lebih mudah untuk membeli tiket
kereta tanpa harus mengantri distasiun. Pengembangan system ticketing ini juga
bisa diperluas dengan PT Kereta Api Indonesia melakukan MOU dengan pihak pihak
yang memiliki potensi menangani e-ticteting tersebut agar masyarakat lebih
mudah lagi untuk melakukan pembelian tiket.
KESIMPULAN
Jadi dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan :
PT Kereta Api Indonesia ( Persero ), sebuah Badan Usaha
Milik Negara yang merupakan salah satu pelayanan publik dibidang jasa
transportasi darat. PT Kereta Api Indonesia juga merupakan salah satu pelaku
ekonomi dalam perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
secara optimal. Oleh karena itu PT Kereta Api Indonesia dituntut memberikan
pelayanan penuh dalam hal transportasi darat menggunakan kereta api. Mulai dari
pelayanan, fasilitas, dan keamanan. PT Kereta Api Indonesia juga di tuntut
tidak merugikan masyarakat luas akibat dari penyalahgunaan system yang
digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia.PT Kereta Api Indonesia dapat
meningkatkan kualitas pelayanan public di bidang transportasi darat dengan
menerapkan system - system yang telah dibuat dan terperinci di atas seperti
meningkatkan mutu pelayanan kepada para penumpang, fasilitas yang terdapat di
kereta api bermutu baik dan dapat kita pergunakan, melakukan MOU dengan
perusahaan lain dengan tujuan meningkatan pelayanan, serta meningkatkan system
keamanan yang berhubungan dengan PT Kereta Api Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar