TUGAS
MATEMATIKA EKONOMI
GILIRAN PERMINTAAN DAGING AYAM TURUN
Disusun
oleh :
1. Sakinah Diniellah 5.
Fauzan Krisna Hadi
2. Istoyip Dhimas S 6.
Fani Hanifah
3. Rosalia Diahayu P 7.
Ferlina Wahyu C
4. Dimas Danang S 8.
Widyasari
UNIVERSITAS
PGRI YOGYAKARTA
Jalan
PGRI I Sonosewu 117, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta
2015
A. PENDAHULUAN
Usaha
pembangunan sektor peternakan dalam pentas pembangunan nasional diharapkan
menjadi komponen andalan sumber pertumbuhan baru. Peran usaha peternakan ayam
pedaging dirasakan semakin penting dalam pembangunan. Terbukti tidak hanya
dalam penyediaan protein hewani tetapi juga membangun ekonomi masyarakat. Daging
merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Daging dapat dihasilkan dari berbagai komoditas ternak, baik yang
berasal dari ternak besar, ternak kecil maupun unggas. Di Indonesia, daging
yang berasal dari ternak unggas umumnya dihasilkan oleh ayam, seperti ayam
pedaging, ayam buras dan ayam ras petelur afkir. Daging ayam pedaging memiliki
karakteristik tersendiri diantara ternak lainnya, dimana ayam pedaging memiliki
daging yang lembut, kandungan gizinya cukup tinggi, harganya yang terjangkau,
kandungan kolesterol yang rendah dibandingkan dengan daging sapi, dan merupakan
ternak potong yang paling cepat bisa dipotong dan disajikan dibandingkan ternak
potong lainnya, sehingga terjadi pergeseran konsumsi masyarakat ke daging ayam
pedaging yang sudah menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan protein
hewaninya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Permintaan suatu barang ditentukanoleh banyak faktor. Diantaranya adalah (1)
Harga barang itu sendiri, (2) Harga barang lain yang berkaitan dengan barang
tersebut, (3) Pendapatan masyarakat, (4) konsumsi, (5) Jumlah penduduk, (6)
Ketersediaan barang (produksi), (Sukirno, 2004; 76)
B. PEMBAHASAN
1.
INTI PERMASALAHAN
Pedagang belakangan dibikin pusing
dengan fluktuasi harga daging. Awalnya, permintaan akan daging ayam potong
melonjak. Ini akibat dari harga daging sapi melonjak. Pelanggan daging sapi
berbondong-bondong beralih mengkunsumsi daging ayam., kenaikan harga daging
sapi menyebabkan konsumen daging sapi beralih ke daging ayam dan melonjaknya
permintaan daging ayam di sebabkan karena harga daging ayam naik. Akibatnya
konsumen daging ayam mengalami penurunan, pedagang pun mengalami kerugian. Dan
pedagang hanya mengandalkan konsumen dari rumah makan tetapi itu tidak bisa
menjadi jaminan karena konsumen mengurangi volume pembelian
2.
PENYEBAB
PERMASALAHAN
Seperti diketahui, tingginya harga itu sudah dirasakan
pedagang sejak beberapa pekan terakhir ini. Menurut pedagang, harga daging ayam
yang biasanya hanya Rp 25 ribu-Rp 28 ribu, kini naik menjadi Rp 33 ribu-Rp 35
ribuper-kilogram.
Dalam kondisi seperti ini, pedagang memprediksi bakal banyak konsumen tidak jadi beli. Kalau terus-terusan begini, lanjut Suharno (57), pedagang daging di Pasar Jaten, Karangnyar, ''kami bakal rugi terus''.
Dalam kondisi seperti ini, pedagang memprediksi bakal banyak konsumen tidak jadi beli. Kalau terus-terusan begini, lanjut Suharno (57), pedagang daging di Pasar Jaten, Karangnyar, ''kami bakal rugi terus''.
Di lihat dari permintaan daging ayam
yang melonjak, kata Suparmi, otomatis harganya melonjak drastis. ''Kalau
permintaan tambah, sementara stok terbatas, jelas harga bakal naik. Terlebih
suplai barang kian menipis. Jelas harga bakal terus naik,'' tambah Suharni
(58), pedagang daging Pasar Harjosari, Kabupaten Karanganyar.
3.
AKIBAT
YANG TIMBUL
a. Kini, konsumen sekarang jarang yang
beli daging ayam. Kalaupun ada, pasti membeli dalam volume sedikit. Ini semua
akibat mahalnya daging ayam potong.
b. Permintaan daging ayam potong dari
pembeli menurun
c. Pedagang mengalami kerugian karena
omset yang menurut dan biaya pengeluaran yang bertambah
d. Peternak daging ayam potong akan
mengalami penurunan omset
e. menghadapi gonjang-ganjing seperti
ini, pedagang sekarang hanya mengandalkan langganan dari pengusaha rumah makan
dan warung. Namun, hal itu tidak bisa jadi jaminan, karena sebagian besar rumah
makan maupun warung juga mengurangi volume pembelian.
4.
SOLUSI
PERMASALAHAN
Di lihat dari sepinya pembeli,
pedagang tidak kurang akal. Sebagian dari mereka harus menjual daging kepada
peternak hewan buas pemakan daging. Seperti, makanan buaya, anjing, atau
hewan-hewan pemakan daging lain. Jika tidak seperti itu, maka bisa dipastikan
daging tidak laku. Dan, akhirnya busuk dan tidak terjual. ''Daripada busuk tak
laku dijual, mending dijual untuk pakan hewan''.
Jika harga kulakan tinggi, maka
secara otomatis harga di tingkat pedagang akan tinggi. Begitupula, sebaliknya.
Prinsipnya, jika peternak menurunkan harga, otomatis juga akan menurunkan harga
jual.
Ia berharap, peternak menurunkan
harga daging ayam. Sebab, standar harga daging ayam yang menentukan
peternak. Sedang pedagang hanya mengikuti harga yang sebelumnya telah
ditentukan.
5.
KESIMPULAN
Melonjaknya harga daging ayam membuat
permintaan daging ayam potong dari pembeli menurun sehingga pedagang mengalami
kerugian karena omset yang menurut dan biaya pengeluaran yang bertambah
Dengan begitu peternak daging ayam
potong akan mengalami penurunan omset.
Masyarakat berhara peternak menurunkan harga daging ayam. Sebab, standar
harga daging ayam yang menentukan peternak. Sedang pedagang hanya
mengikuti harga yang sebelumnya telah ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar