Jumat, 26 Februari 2016

Artikel " Giliran Permintaan Daging Ayam Turun"

TUGAS
MATEMATIKA EKONOMI
GILIRAN PERMINTAAN DAGING AYAM TURUN



Disusun oleh :

1.   Sakinah Diniellah     5.  Fauzan Krisna Hadi
2.   Istoyip Dhimas S     6.  Fani Hanifah
3.   Rosalia Diahayu P    7.  Ferlina Wahyu C
4.   Dimas Danang S      8.  Widyasari


UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
Jalan PGRI I Sonosewu 117, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta
2015
A.     PENDAHULUAN
Usaha pembangunan sektor peternakan dalam pentas pembangunan nasional diharapkan menjadi komponen andalan sumber pertumbuhan baru. Peran usaha peternakan ayam pedaging dirasakan semakin penting dalam pembangunan. Terbukti tidak hanya dalam penyediaan protein hewani tetapi juga membangun ekonomi masyarakat. Daging merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Daging dapat dihasilkan dari berbagai komoditas ternak, baik yang berasal dari ternak besar, ternak kecil maupun unggas. Di Indonesia, daging yang berasal dari ternak unggas umumnya dihasilkan oleh ayam, seperti ayam pedaging, ayam buras dan ayam ras petelur afkir. Daging ayam pedaging memiliki karakteristik tersendiri diantara ternak lainnya, dimana ayam pedaging memiliki daging yang lembut, kandungan gizinya cukup tinggi, harganya yang terjangkau, kandungan kolesterol yang rendah dibandingkan dengan daging sapi, dan merupakan ternak potong yang paling cepat bisa dipotong dan disajikan dibandingkan ternak potong lainnya, sehingga terjadi pergeseran konsumsi masyarakat ke daging ayam pedaging yang sudah menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan protein hewaninya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan suatu barang ditentukanoleh banyak faktor. Diantaranya adalah (1) Harga barang itu sendiri, (2) Harga barang lain yang berkaitan dengan barang tersebut, (3) Pendapatan masyarakat, (4) konsumsi, (5) Jumlah penduduk, (6) Ketersediaan barang (produksi), (Sukirno, 2004; 76)

B.       PEMBAHASAN
1.      INTI PERMASALAHAN
Pedagang belakangan dibikin pusing dengan fluktuasi harga daging. Awalnya, permintaan akan daging ayam potong melonjak. Ini akibat dari harga daging sapi melonjak. Pelanggan daging sapi berbondong-bondong beralih mengkunsumsi daging ayam., kenaikan harga daging sapi menyebabkan konsumen daging sapi beralih ke daging ayam dan melonjaknya permintaan daging ayam di sebabkan karena harga daging ayam naik. Akibatnya konsumen daging ayam mengalami penurunan, pedagang pun mengalami kerugian. Dan pedagang hanya mengandalkan konsumen dari rumah makan tetapi itu tidak bisa menjadi jaminan karena konsumen mengurangi volume pembelian

2.      PENYEBAB PERMASALAHAN
Seperti diketahui, tingginya harga itu sudah dirasakan pedagang sejak beberapa pekan terakhir ini. Menurut pedagang, harga daging ayam yang biasanya hanya Rp 25 ribu-Rp 28 ribu, kini naik menjadi Rp 33 ribu-Rp 35 ribuper-kilogram.
Dalam kondisi seperti ini, pedagang memprediksi bakal banyak konsumen tidak jadi beli. Kalau terus-terusan begini, lanjut Suharno (57), pedagang daging di Pasar Jaten, Karangnyar, ''kami bakal rugi terus''.
Di lihat dari permintaan daging ayam yang melonjak, kata Suparmi, otomatis harganya melonjak drastis. ''Kalau permintaan tambah, sementara stok terbatas, jelas harga bakal naik. Terlebih suplai barang kian menipis. Jelas harga bakal terus naik,'' tambah Suharni (58), pedagang daging Pasar Harjosari, Kabupaten Karanganyar.

3.      AKIBAT YANG TIMBUL
a.    Kini, konsumen sekarang jarang yang beli daging ayam. Kalaupun ada, pasti membeli dalam volume sedikit. Ini semua akibat mahalnya daging ayam potong.
b.    Permintaan daging ayam potong dari pembeli menurun
c.    Pedagang mengalami kerugian karena omset yang menurut dan biaya pengeluaran yang bertambah
d.   Peternak daging ayam potong akan mengalami penurunan omset
e.    menghadapi gonjang-ganjing seperti ini, pedagang sekarang hanya mengandalkan langganan dari pengusaha rumah makan dan warung. Namun, hal itu tidak bisa jadi jaminan, karena sebagian besar rumah makan maupun warung juga mengurangi volume pembelian.

4.      SOLUSI PERMASALAHAN
Di lihat dari sepinya pembeli, pedagang tidak kurang akal. Sebagian dari mereka harus menjual daging kepada peternak hewan buas pemakan daging. Seperti, makanan buaya, anjing, atau hewan-hewan pemakan daging lain. Jika tidak seperti itu, maka bisa dipastikan daging tidak laku. Dan, akhirnya busuk dan tidak terjual. ''Daripada busuk tak laku dijual, mending dijual untuk pakan hewan''.
Jika harga kulakan tinggi, maka secara otomatis harga di tingkat pedagang akan tinggi. Begitupula, sebaliknya. Prinsipnya, jika peternak menurunkan harga, otomatis juga akan menurunkan harga jual.
Ia berharap, peternak menurunkan harga daging ayam. Sebab, standar harga daging ayam yang menentukan  peternak. Sedang pedagang hanya mengikuti harga yang sebelumnya telah ditentukan.

5.      KESIMPULAN
Melonjaknya harga daging ayam membuat permintaan daging ayam potong dari pembeli menurun sehingga pedagang mengalami kerugian karena omset yang menurut dan biaya pengeluaran yang bertambah
Dengan begitu peternak daging ayam potong akan mengalami penurunan omset.  Masyarakat berhara peternak menurunkan harga daging ayam. Sebab, standar harga daging ayam yang menentukan  peternak. Sedang pedagang hanya mengikuti harga yang sebelumnya telah ditentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar